IndonesiaRaya sangat dicintai meski banyak keadaan yang tidak adil di masyarakat. Lewati ke konten. Agustus 2, 2022. Daftar ID; Olahraga; Teknologi; Kuliner; Hiburan; Ekonomi; Politik; Pendidikan; Kesehatan; Edukasi; tutup. tutup. Homepage / Fiksiana / Puisi Puisi 26 Sang Saka Berkibar di Hati. Ikuti Kami; Agustus 1, 2022 oleh Nina
Untuklebih jelasnya puisi tentang bencana alam telah menyapa disimak saja bait bait puisi berjudul alam telah menyapa dibawah ini. PUISI ALAM TELAH MENYAPA Oleh: Titis Arkadewi Panuluh. Menjerit menggila Pekik alam menangis Bumi bergoyang samba, dataran tinggi bergetar Bergoncang!!! Lautan bergejolak, ombak menari menyapa beringas
Dewasaini, Radikalisme dan Terorisme kian menjadi problem utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Indoktrinasi yang bersifat radikal dapat mengancam keutuhan NKRI.. Melihat fenomena tersebut, Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra mengundang salah satu Akademisi sekaligus Pengamat Terorisme di Indonesia, Dani Teguh Wibowo yang baru menyelesaikan pendidikan S3 setelah
43 Kumpulan Puisi Keindahan Alam Indonesia dan Lingkungan. 15.20. Puisi Alam - Puisi adalah sebuah karya sastra yang berbentuk tulisan. Puisi bisa menjadi ungkapan kita akan sesuatu yang kita lihat dan kita rasakan dengan kata kata yang imajinatif.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Puisi pertiwiku menangis adalah cerita puisi tentang bencana alam Indonesia dirangkai dengan kata kata puisi doa untuk indonesia, menjelaskan tentang tragedi bencana alam di cerita puisi bencana alam dalam bait puisi yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi bencana alam sedih atau puisi indonesia menangis atau puisi tentang keprihatinan lebih jelasnya puisi bencana alam indonesia disimak saja dibawah ini puisi berjudul pertiwiku menangis agar mengerti arti puisi dan makna puisi pertiwiku MenangisKarya Chumairoh Aksara KimyaRintihan tangis terdengar di mana-manaRatap sedih penuh kepiluanRaga ringkih tiada berdayaDisaat semua lenyap tak tersisaPertiwiku diguncang dukaAlamku begitu murkaSemesta tiada kendaliLuluh lantah diterjang nestapaMurka-Mu atau kah teguran bagi kamiYang lalai untuk menjaga ciptaan-MuSungguh khilaf kami tiada terhentiDi saat keserakahan kalahkan nuraniYa RobbBantu kami lewati ujian dari-MuSabarkan hati di saat mata melihat para korban yang tidak mengertiEntah ini salah siapa tiada peduliAsal Engkau beri lapang untuk bisa melewatiYa RobbUjian ini begitu dalam terasaSemoga hikmah terbesar dapat kami resapiUntuk berbenah di kemudian hariMenatap mentari dengan penuh cinta kasihSingapore, 15 Januari 2021
Daftar Isi Pengertian Puisi Struktur Batin Puisi beserta Penjelasannya 1. Tema 2. Perasaan 3. Nada dan Suasana 4. Amanat Berbagai Metode Penyampaian Puisi 1. Membacakan Puisi 2. Deklamasi Puisi 3. Pertunjukan Puisi Contoh Puisi Tentang Alam yang Penuh Makna 1. Sajak Matahari 2. Pancuran 7 Abadi 3. Pengakuan yang Jujur 4. Siapakah 5. Hutan Karet 6. Pantun Terang Bulan di Midwest 7. Pesan Alam 8. Sabana 9. Mentari Pagi 10. Pendakian 11. Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta 12. Indahnya Alam Negeri Ini 13. Kicau Burung 14. Melupakan 15. Puisi Alam 16. Bara Hati 17. Sejuk Tenang 18. Bumi 19. Senja 20. Lukisan tentang Langit 21. Laut dan Keindahannya Cara Menulis Puisi tentang Alam 1. Persiapan 2. Inkubasi 3. Iluminasi 4. Verifikasi - Karya seni yang ada di dunia sangatlah beragam wujudnya. Ada yang berbentuk tulisan, gambar atau lukisan, suara, dan masih banyak lagi. Puisi menjadi salah satu karya seni dalam wujud tulisan yang kemudian disampaikan secara lisan. Ada beragam tema puisi yang bisa dibawakan, salah satunya puisi tentang tentang alam berarti segala puisi yang menjelaskan atau menceritakan alam sekitar. Untuk menyampaikan makna atau pesan puisi tentang alam dengan benar, ada sejumlah metode penyampaian dan cara menulis yang perlu diperhatikan. Penasaran apa saja contoh puisi tentang alam beserta metode penyampaian yang bisa digunakan? Berikut artikelnya!Pengertian PuisiMengutip Schmitt dan Viala menyatakan masyarakat Yunani memandang puisi sebagai seni pencipta bahasa yang berbeda dari pemakaian bahasa-sehari-hari. Briolet juga menjelaskan puisi melalui istilah syair yang berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti hasil karya atau benda yang dibangun. Menggabungkan kedua pengertian, dapat disimpulkan puisi adalah salah satu karya sastra yang disusun untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan emosi yang dimiliki penyair menggunakan kata-kata indah, melebihi bahasa yang digunakan tiap Batin Puisi beserta PenjelasannyaPuisi memiliki struktur batin yang perlu diperhatikan. Struktur batin sendiri diperlukan sebagai dasar dalam menulis puisi serta pengetahuan pertama terkait karya sastra puisi. Struktur batin puisi meliputi TemaStruktur batin puisi yang eprtama adalah tema, gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya yang kemudian menjadi kerangka pengembangan sebuah PerasaanDalam membuat puisi. ekspresi perasaan penyair diperlukan agar karya sastra yang dibuat mampu mewakili perasaan tersebut. Ekspresi yang digunakan beragam, dapat berupa kerinduan, kegelisahan, hingga kekhawatiran. Secara singkat, perasaan berarti ekspresi yang ingin diungkapkan penyair melalui Nada dan SuasanaSelanjutnya adalah nada dan suasana. Nada puisi adalah sikap penyair terhadap pembaca, seperti menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas melalui cerita kepada pembaca. Sementara itu, suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membacakan AmanatStruktur batin terakhir dari puisi adalah amanat, pesan tersirat di balik kata-kata yang tersusun atau tema yang diungkapkan. Penyampaian amanat dapat disampaikan secara sadar atau tidak sadar dalam karyanya. Umumnya, amanat menjadi salah satu hal yang mendorong penyair untuk menciptakan Metode Penyampaian PuisiPuisi apapun, termasuk puisi tentang alam, dapat disampaikan dengan berbagai metode. Metode ini dapat disesuaikan dengan tema puisi yang akan dibawakan. Berbagai metode penyampaian puisi tentang alam menurut buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, & X meliputi1. Membacakan PuisiSesuai namanya, membacakan puisi berarti menyampaikan puisi melalui ucapan dengan bahasa lisan. Ketika menggunakan metode ini. teks puisi dapat dibawa ke tempat Deklamasi PuisiMetode penyampaian puisi tentang alam selanjutnya adalah deklamasi puisi. Penyampaiannya sama-sama lisan seperti membacakan puisi, tetapi disampaikan dengan penghayatan dan luapan jiwa yang lebih besar daripada membacakan puisi. Dalam hal ini, teks puisi harus dihafal dan tidak dibawa saat Pertunjukan PuisiPenyampaian puisi dalam bentuk pertunjukkan dibagi menjadi dua, yaitu musikalisasi puisi dan dramatisasi puisi. Musikalisasi puisi berarti puisi diubah menjadi lagu, sedangkan dramatisasi puisi berarti disertai dengan gerakan atau peran tokoh sesuai peristiwa yang terjadi dalam Puisi Tentang Alam yang Penuh MaknaSetelah mengetahui pengertian dan berbagai metode penyampaiannya, berikut ini sejumlah contoh puisi tentang alam yang penuh makna untuk dijadikan referensi1. Sajak MatahariKarya RendraMatahari terbenam atau sunset di Jembrana, Bali. Foto Pantai Baluk Rening menjadi salah satu spot terbaik melihat matahari terbenam atau sunset di Jembrana, Bali. Pantai ini terletak di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana. I Putu Adi BudiastrawanMatahari bangkit dari sanubarikuMenyentuh permukaan samudra keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawalaWajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin!Kakimu terbenam di dalam lumpurKamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan Kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahariMata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar duniaMatahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang KrishnaIa menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia!Penjelasan Puisi karya sastrawan kenamaan Indonesia ini menceritakan lingkungan dan seisinya yang merupakan rahmat Tuhan. Namun bisa berubah jadi bencana dan kutukan tanpa upaya menjaga keseimbangan dengan kepentingan Pancuran 7 AbadiKarya Dede Aditnya SaputraDesir angin sepoi menghembus perlahanBersama nyanyian burung di pucuk dahanAirmu menari-nari dalam nestapaMencairkan luka oleh karena cintaTercium bau yang harum menawanBau harum airmu memecahkan qalbu buanaTahukah kau akan qalbu buana itu?Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapaOh.. nirwana puncak Gunung SlametKaulah tempat kami mengingat sang KuasaMelepaskan jiwa yang bermuram durjaDan merenungkan masa jayaSelain air terjunmu yang menawanTerdapat mata air panas yang bersahajaMembuat kita bersatu dengan malamApalagi malam Jumat orang JawaTerus lah abadi kau Pancuran ketujuhBersama ke enam Pancuran di bawah sanaPancarkan sinar keemasan dalam air mu!Untuk melupakan rasa sendu yang menggebuPenjelasan Puisi ini menceritakan kebesaran Gunung Slamet dan perasaan ketika berada di puncaknya. Gunung ini mengajak manusia merenungkan kembali perjalanan hidupnya, tidak sombong, dan siap menyongsong masa Pengakuan yang JujurKarya Radius SiburianIlustrasi puisi tentang alam Foto Mokkie/Wikimedia CommonsDi tiap ujung daun menjari tersimpan nada kagumDi tiap bentangan akar bersembunyi nada taatDi tiap pucuk pohon pinus bertunas nada syukurDi tiap ujung paruh burung terselip rasa kagumDi tiap auman fauna terdengar rasa taatDi tiap alat gerak animalia terbekas rasa syukurDi tiap bibir pantai-pantai tercium rasa kagumDi tiap puncak gunung menjulang tersimpan rasa taatDi tiap muara sungai terbentang rasa syukurDi tiap hamparan samudra terbentang nada dan rasaKagum, taat, syukur semua menyanyi kitab Kejadian SempurnaPenjelasan Penyair dalam karyanya ini menjelaskan kebesaran Tuhan melalui ciptanNya dan nikmat yang diterima manusia. Sudah sepantasnya bagi manusia untuk mengucapkan syukur dan taat atas ketentuhan Yang Maha SiapakahKarya Acep Zamzam NoorSiapakah yang menyiramkan hijauKetika puncuk bukit kembali bersemiSiapakah yang menumpahkan biruKetika ombak berkejaran dengan sunyiSiapakah yang menggambari langitDengan kuas sehalus awan pagiSiapakah yang mengukir udaraDengan pahat selentur jemariPenjelasan Penyair dalam karyanya menjelaskan rasa kagum atas alam, yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Begitu sempurnanya ciptaan Tuhan sehingga semua terlihat indah dan Hutan KaretKarya Joko PinurboIlustrasi hutan karet. Foto dok. RLUDaun-daun karet di hamparan monyet di kalong menghalau pucuk-pucuk ilalang belalang di semak-semak sebuah jalan kenangan sebelum surya berlalumasih kudengar suara bedug Sastrawan senior ini menceritakan perasaannya dengan mengambil latar hutan karet. Suasana hutan yang ramai suara hewan mengingatkannya pada suatu kenangan tepat di ujung senja menjelang Pantun Terang Bulan di MidwestKarya Taufiq IsmailSebuah bulan sempurnaBersinar agak merahLingkarannya di sanaAwan menggaris bawahSungai MississippiLebar dan keruhBunyi-bunyi sepiAmat gemuruhLadang-ladang jagungRawa-rawa dukanaSerangga mendengungSampaikah suaraCuaca musim gugurBukit membisuAsap yang hancurBiru abu-abuDanau yang di sanaSeribu burung belibisLereng pohon pinaAngin pun gerimisPenjelasan Dalam puisinya, sastrawan Taufiq Ismail menceritakan suasana malam Amerika Serikat di areal sekitar sungai Mississipi. Areal ini kemungkinan adalah lahan pertanian sepi, yang saat itu tengah Pesan AlamKarya Haidi SIlustrasi puisi tentang alam. Foto Andhika-detikcomBencana ini mengajarkan kitaBagaimana rasanya terpenjaraDi tempat yang disebut rumahYang perlahan membuatMungkin kita harus ingatSaat perilaku kita menjeratPenghuni laut udara dan daratAkal dan nurani nyatanya tak saling terikatTuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh IlhamMembiarkannya geram sebab dosa tak terpendamPenjelasan Dalam puisi ini, penyair berpendapat bencana sesungguhnya pesan alam pada manusia. Alam diam saja bukan berarti pasrah menerima kelakuan manusia. Balasan diberikan seizin Tuhan saat manusia tak juga berhenti SabanaKarya Umbu Landu ParinggiSabanamemburu fajaryang mengusir bayang-bayangkumenghadang senjayang memanggil petualangsabana sunyidi sini hidupkusebuah gitar tuaseorang lelaki berkudasabana tandus mainkan lagukuharum nafas bundaseorang gembala berpaculapar dan dahagakemarau yang kurindu dibakar mataharihela jiwaku risaukarena kumau lebih cintahunjam aku ke bibir cakrawalaPenjelasan Umbu dalam karyanya menceritakan suasana sabana yang bermandi sinar matahari. Sabana yang luas, panas, dan sepi ternyata bisa sangat dirindukan serta menjadi sumber kehidupan makhluk Mentari PagiKarya Ayu AmandaMatahari Pagi di Bunaken. Foto BonauliCahaya masuk menyapa hangatCerah tapi tak menyengatMatahari mulai terang cutSendu yang tak merapatKicauan burung cantikMenjadi hiasan musikPagi ini terasa menarikTak inginku terusikLembaran baru kan dimulaiBerjalan elok gemulaiTak berharap terleraiKetabahan hati lagi ini teruraiPenjelasan Penulis mengumpamakan matahari yang terbit tiap pagi laksana pembuka berbagai kesempatan dan petualangan. Kehidupan hari itu bisa berjalan baik sesuai rencana, namun ada juga peluang terjadinya ujian dan PendakianKarya Fadhal. MSejauh mata memandangGunung kokoh abadi terpancangDiselimuti kerumunan awanIngin rasanya duduk dari ketinggianLewati hamparan hijau ladang ladangHilangkan semua kepenatan dalam kehidupankaki yang terus melangkah akan rasa penasaranDan mata yang terus memandang ke depanPenjelasan Dalam karyanya, penulis Fadhal menceritakan perasaan ketika mendaki gunung. Rasa lelah seolah terhapus keinginan sampai di puncak, menikmati pemandangan dari puncak, serta rasa lega yang Sajak-sajak Kecil Tentang CintaKarya Sapardi Djoko DamonoIlustrasi puisi tentang alam. Foto CFOTO/Getty Imagesmencintai anginharus menjadi siutmencintai airharus menjadi ricikmencintai gunungharus menjadi terjalmencintai apiharus menjadi jilatmencintai cakrawalaharus menebas jarakmencintai-Muharus menjelma akuPenjelasan Sastrawan yang terkenal dengan karya Hujan di Bulan Juni ini, menawarkan cara mencintai dalam tulisannya. Termasuk cara mencintai seorang hamba pada Tuhan yang membutuhkan Indahnya Alam Negeri IniKarya Ronny MahariantoKicauan burung terdengar merduMenandakan adanya hari baruIndahnya alam ini membuatku terpakuSeperti dunia hanya untuk dirikuKupejamkan mataku sejenakKurentangkan tanganku sejenakSejuk, tenang, senang kurasakanMembuatku seperti melayang kegiranganWahai pencipta alamKekagumanku sulit untuk kupendamDari siang hingga malamPesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegununganTumbuhan yang menari-nari di pegununganBegitu indah rasanyaBak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurnaMembuat semua orang terpanaMembuat semua orang terkesimaTetapi, kita harus menjaganyaAgar keindahannya takkan pernah sirnaPenjelasan Penulis menceritakan keindahan alam Indonesia yang menawarkan berbagai pemandangan. Keindahan bisa disaksikan tiap hari mulai membuka hingga menutup mata. Penyair juga mengingatkan pentingnya menjaga keindahan Kicau BurungIlustrasi kicau burung dari burung murai. Foto Uje Hartono/detikcomKicau burung yang menyusup lewatsela daun mangga bersama hangatnya mentari pagiadalah sebuah misteripada siapa rindu kubagiKicau burung yang menggetarkan ibakudaun terbang entah kemanaadalah sebuah dukayang tertinggal dari kibasansayap lukanyaPenjelasan Karya ini menceritakan dualisme pagi yang membuka peluang sekaligus kesedihan. Peluang sudah selayaknya dihadapi dengan rasa positif, namun kesedihan kerap kali membawa MelupakanIlustrasi planet Bumi. Foto NASABertambah panasnya dunia inisemakin tak terasa sejuknya anginsemakin tak terdengarnya kicauan nyanyian alamsemakin hilang jernihnya air sungaihanya keringat manusia serakah yang sering menetesdi bumi ini semakin keringnya tanah yang dia pijaktak ada lagi pohon yang tumbuhhanya gedung yang sanggup bertahan saat iniKemana manusia yang dulu merindukan kesejukan dan kedamaian?kini hilang, melupakan keheningan dan kesejukanudara bersih...tidakkah manusia merindukan itu semuaSadarlah manusia serakah, masih banyak pekerjaanyang tidak harus merusak tempat tinggalmu sekarangbumi ini rumah kita bersamajaga dan rawatlah rumah kita Puisi ini menceritakan perubahan alam akibat kelakuan manusia. Alam dieksploitasi sedemikian rupa hingga tak lagi jadi rumah bagi seluruh makhluk hidup. Hanya menunggu waktu, hingga alam murka pada Puisi AlamKarya RevoHutan bambu. Foto Getty ImagesLihatlah hutan kita iniSedikit habis oleh orang-orangYang tidak memikirkan masa depanDia mementingkan pribadi tanpa peduliLewat puisi alam ini aku bertanyaLewat curahan kata aku bicaraIndahnya tanahku di atas negeriRibuan pulau menyapa senyum bijaksanaIndonesia tercinta tetumbuhan menghijauAku lahir di siniDi tempat surgawiTanahku subur penjajah suka buahkuMereka berkelana dari kejauhanMereka datang berbondongAkhirnya mereka pergi dengan semangat alamPenjajah pergi, penjajah lenyapSekarang diri menjarah diriHutan kita habis berkepingSisa akar-akar yang suramSatukan jemari, beri yang lain pencerahanCukup tanam satu tunas sehatiAtau lindungi yang sudah merambahTanpa kau ketahui kau melestarikanJanin di masa mendatangSengaja gambar ini terpampangSengaja gambar ini tersimpanAgar kita mengerti takkan ada lagi yang asriKalau kita tak peduliPenjelasan Penyair dalam karyanya mengungkapkan rasa sedih akibat hutan yang terus habis. Lebih sedih karena penjarah hutan adalah bangsanya sendiri yang tidak peduli pada kelestarian dan keseimbangan Bara HatiApi membara karena dikipasPanas menyengat hewan melataTambang dicari hutan dilibasHasilnya dibagi tidak merataKalau ingin melanglang buanaJangan memandang fatamorganaLingkungan rusak dimana-manaKesadaran manusia hanya wacanaKapal berlayar tanpa muatanDiiringi music orkes simponiBumi merana kehabisan hutanTanam pohon hanya seremoniPasang tenda memakai pasakTenda dibangun untuk pajanganPemerintah sadari lingkungan rusakTanam pohon buru penghargaanHobinya bikin mainan sawahBuat ngusir hama tanamanMobilnya sih mahal dan mewah,Buang sampahnya kok Buang sampahnya kok sembaranganPenjelasan Dalam puisi ini, penyair prihatin pada kelakuan manusia terhadap alam. Manusia buang sampah sembarangan, menbang pohon, serta mengutamakan kepentingan pribadi padahal tahu risiko dari Sejuk TenangSejuk tenang di pegunungan. Foto ANTARA FOTO/Aloysius Jarot NugrohoKicauan burung terdengar merduMenandakan adanya hari baruIndahnya alam ini membuatku terpakuSeperti dunia hanya untuk dirikuKupejamkan mataku sejenakKurentangkan tanganku sejenakSejuk, tenang, senang kurasakanMembuatku seperti melayang kegiranganWahai pencipta alamKekagumanku sulit untuk kupendamDari siang hingga malamPesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegununganTumbuhan yang menari-nari di pegununganBegitu indah rasanyaBak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurnaMembuat semua orang terpanaMembuat semua orang terkesimaTetapi, kita harus menjaganyaAgar keindahannya takkan pernah sirnaPenjelasan Rasa syukur seolah membersamai penyair saat menulis karya ini. Keindahan alam masih terbayang meski penulis memejamkan matanya. Tentunya keindahan bisa dinikmati bila ada upaya penjagaan dari BumiKarya Erista Laili kau begitu hijau menawanPohon pohon sangat rindangBurung burung terbang melintasi awanNamun apa dayaDulu kau yang hijau menawanSekarang kau penuh dengan sampahSungguh tak enak dipandang oh bumikuSeandainya kau masih seperti dahuluHijau sejuk sejauh mata memandangPasti akan ku jaga bumikuSupaya anak cucuku bisa menikmati keindahanmuPenjelasan Dalam karyanya penulis mengungkapkan rasa sesal pada perubahan buruk bumi. Saat ini bumi menjadi penuh sampah, tidak sejuk, dan tak enak dipandang. Penulis juga menegaskan tekah menjaga keindahan SenjaKarya Arinal KhusnaSunset di kaki Gunung Ranai Foto detikSenja yang kau kirimkan sudah kuterimaKu kira sudah lengkapLengkap dengan bau laut dan desir anginJuga suara ombak yang memecah pantaiAku pun tahuSenja yang paling indah pun akan berakhir dengan menyedihkanKetika segalanya menjadi siluetLantas menyatu dalam kegelapan Kita pun sama sama tahuKepastiannya untuk selesai dan menjadi malam dengan kejamMenjadi kehitaman yang membentang sepanjang pantaiHitam, sunyi dan kelamPenjelasan Senja dalam puisi dilukiskan sebagai awalan malam yang sunyi dan gelap. Penulis mengidentikkan malam yang hitam dengan kesedihan dan kepastian layaknya penghujung Lukisan tentang LangitKarya Rahmannisa MufarrahLangit yang kelabu itu membawa kamu datangHujan yang deras membawamu pergiHadirmu hanya sebuah kiasAnehnya aku baru menemukan kilas yang justru memberi bekasNamun hitammu masih pekatSeperti tak ada warna yang cukup pantasTak terkecuali warna yang ku punyaAnganku menyerahAku baru menyadariBahwa langit adalah kelamIa berlari tanpa tujuanHingga menyerah dalam permainan semestaTakdir terus berjalanHingga sosok lain pun datangSosok yang menghangatkan Sekali lagi sang kelam menyerahMemberikan takdir memainkannyaPenjelasan Puisi ini seolah menceritakan rasa pasrah penulis. Kepasrahan muncul setelah sibuk berlari tanpa tujuan, hingga akhirnya menyerah. Perasaan ini dianalogikan dengan malam yang gelap dan Laut dan KeindahannyaKarya Siska Ayu NoviantiKeindahan laut Pantai Balanan, Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYALautan yang jernih dan tenangDiperindah dengan deburan ombakDi balik terumbu karang yang cantikIkan-ikan bergurau riangTanaman bergerak mengikuti arusIkan berenang dengan ceriaBurung berkicau melewati lautan biru bercahayaKilauan cahaya matahari terbenamMembuat mata terpanaUdara yang sejuk menambah suasanaManusia yang melihat sangat terpesonaBetapa eloknya laut kitaPenjelasan Pesona laut yang mengundang decak kagum diceritakan penulis dalam karya ini. Makhluk yang hidup di dalam maupun sekitar laut menjadsi sumber keindahan laut dengan airnya yang setidaknya empat langkah atau cara yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi tentang alam. Berikut caranya dikutip dari situs PersiapanCara atau langkah pertama dalam menulis puisi tentang alam adalah persiapan. Dalam hal ini, penyair harus mencari bahan-bahan atau sumber tulisan yang dapat digunakan. Persiapan dapat dilakukan dengan pengayaan materi, mencari momen puitik yang menyentuh perasaan, dan InkubasiSetelah bahan-bahan terkumpul, ada tahapan inkubasi atau pengendapan materi. Tahap ini dilakukan sambil melakukan proses penyusunan IluminasiKetika semua bahan yang dikumpulkan telah siap untuk dibuat ke dalam tulisan, cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah iluminasi atau perwujudan. Pada tahap ini, semua ide yang telah diorganisasi dituangkan ke dalam bentuk VerifikasiTahap terakhir dalam menulis puisi tentang alam adalah verifikasi, tahap yang menilai apakah suatu karya layak dipublikasikan atau tidak. Untuk menentukan kelayakan ini, penulis perlu melakukan tahapan revisi atau perbaikan-perbaikan tertentu dengan cara peer-review atau meminta masukan dari 21 puisi tentang alam beserta contohnya. Semoga artikel ini memberikan Anda gambaran lebih jelas terkait puisi tentang alam, ya! Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] des/row
Kumpulan puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan lampung. Belum kering air mata atas bencana alam gempa lombok dan bencana alam tsunami palu, kembali indonesia diuji dengan bencana alam tsunami di selat sunda yang menerjang Pandegelang Banten dan lampung, yang menelan ratusan korban dan ribuan kejadian bencana alam Tsunami Banten atau Tsunami Anyer dan Lampung, blog puisi dan kata bijak, membagikan puisi - puisi tentang tsunami atau puisi bencana alam tsunami di Banten dan Lampung, yang ditulis para penulis puisi sebagai ungkapan prihatin dan kesedihan dalam bentuk bait bait puisi sedih bencana alam tsunami, untuk korban Tsunami pandegelang dan lampung tentang bencana alam tsunami ini adalah rangkaian kata kata sedih yang terinpirasi dari kejadian dan tragedi bencana di Indonesia akhir akhir ini sering terjadi diungkapkan lewat bait bait puisi bencana alam berikut ini adalah daftar judul puisi tentang tsunami dalam kumpulan puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan Lampung yang dipublikasikan diantaranyaTujuh judul puisi tentang bencana alam tsunami Banten dan Lampung yang ditulis beberapa pemuisi yang turut prihatin atas bencana alam indonesia dan para korban Puisi Bencana Alam Tentang Tsunami Banten Dan LampungBagaimana cerita puisi tsunami dan kata kata puisi gempa bumi di Banten yang berdampak tsunami di selat sunda yang dipublikasikan blog puisi dan kata lebih jelasnya puisi tentang tsunami atau puisi bencana alam tsunami Banten dan Lampung, disimak saja berikut ini, kumpulan puisi bencana alam yang terjadi di Banten dan Lampung, yang dipublikasikan atau blog puisi dan kata bijak diawali dari puisi negeriku berduka lagi.1 PUISI NEGERIKU BERDUKA LAGIOleh ZulkifliBaru kemaren palu surut airnyaSekarang banten di terpaGelombang tsunami ganas melandaKembali merenggut nyawaAda apa dengan negeri iniSana sini bencana terjadiAir mata ibu pertiwi jatuh lagiBagai hujan tanpa hentiCobalah kita berkacaAda apa sebenarnyaHingga negeri ini selalu bencanaAtaukah dunia ini telah tuaHingga allah menguji keimanan 23 desember 2018.2. Puisi Teruntuk Desember Hari iniOleh Luciana KaunarKembali pecah suara-suara ibu, ayah beserta anakDipesisir pantai hingga pada jalan-jalan rayaMusibah menembus dinding langit dengan mudahKau datang serupa serigala yang tak kuasa menahan sakitHingga suara keras mu kembalikan Pilu untuk orang-orangKau bangunkan Anak-anak puncak untuk menangis keluarkan ajabnyaKau bangunkan laut untuk muntahkan Seisi perut airnyaKau Merayap pada isi-isi jalananKau pecahkan Aurah bahagia dan ketenanganLaut-laut melamun pada angin dan ombakGunung-gunung Berteriak pada pepohonanLangit Menggemurukan suara kerasTak ada ketenangan dalam duniaHujan, Banjir, Gempa bahkan TsunamiAkhir cerita apalagi pada Desember iniSuara jeritan tangis sudah sampai dimana-manaAyah,ibu bahkan anak-anak sekeluarga pun Tak kuat menahan rasaDecember Hari ini entah kenapa membawakan khawatir dan piluSegala luka akan dirasakan orang-orangAkhir Desember 2018 Milik suara Jeritan KitaPohea, 24-12-20183. PUISI TSUNAMIOle Goelana SatiMeliuk melambai alunanSunset menyela di sela senjaIndah betapa, ombak-ombakSenja memanja, cerah meronaRiak kau tak lagi samaKau menari-nari di atas laut sambil memukulLiuk lambai itu kini semakinmenakutiSeperti emosi yang tidak terkendaliApa salah kami...?Sehingga kau begitu marah pada kamiKau hempaskan tubuhmu yang indah dan memporakporandakan negeri kamiYang mati, mati, yang luka, lukaEsok tak akan ada lagi yang menikmati sunset di tepimuKau mulai pemarah dan suka menghempas badanApa karena kau telah digoncang bumi?Lalu kau membalas dengan hempasan itu?"Sudahlah, usah lihat lagi liuk lambainyaUsah dengar lagi deru syahdu nyanyinyaKini ia pemarah, ia pemangsa, ia menakutkanSetelah ini mari kita kembali, memungut sisa-sisa kemarahannya"*Pray for lampung Selatan Dan BantenBack to list title puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan Lampung ↑4. PUISI SEDIH UNTUK KORBAN TSUNAMI SELAT SUNDABagian kelima puisi bencana alam tsunami yang terjadi di Banten dan lampung adalah tema puisi sedih untuk korban tsunami selat sunda, atau puisi tsunami banten kata kata sedih untuk korban tsunami yang dipublikasikan atau blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya puisi tentang bencana alam tsunami disimak saja berikut ini tema puisi sedih untuk korban bencana alam tsunami selat TSUNAMI SELAT SUNDAOleh Kang Yunuaku tak murka seperti mereka kiraaku sedang menyeimbangan diri sajaaku tak menyadarkan merekakalau pun mereka berpikir sudah seharusnyayang tampak mata hanya lahirannyapadahal kasih sayangmu di atas segalanyaRawa Denok, 23/12/2018PUISI DUKAKU MENYAYATOleh Kang SuhandaLesap sekejapHilang dalam tatapGelombang memecahJasad dan atma terpisahTuhan...Duka itu menyayat hatiPedih melukai di semua sisiHisteris tangis membelah langitRatap pilu luluhkan jiwa terhimpitBencana itu datangTanpa terhalangLuluh lantah menerjangTanpa waktu membilangTuhan...Munajatku setangkup do'aAtas Rahman dan RahimMu kumohonBukakan pintu-pintu surgaMUuntuk saudarakuAgar mereka tersenyum damaidalam kehidupan abadinyaTuhan...Berikan hikmah yang terbaikBagi yang telah ditinggalkanSabar dan tawaqalDalam kekuatan iman di tragedi bencana tsunami selat AMPUNI DOSA KAMIOleh Kang SuhandaApa yang mesti terkataHati renyuh dalam dukaBencana kembali melandaNegeriku porak porandaApa yang mesti kuucapKetika mata tak mampu lagi menatapSemua terhempas seketikaLesap dan tiadaTuhan...Ampuni semua dosa-dosa pemimpin kami yang telah lalai dan ingkar titahSenantiasa memuja kekuasaan dengan menghalalkan segala caraAmpuni semua hamba-Mu yang terlupa ketika tersesat di alam kebodohan telah mendua hati dan syirik kepada-MUJangan Kau tambah azab ini kepada hamba-hambaMu yang masih taat patuh pada TitahMuTuhan...Ampuni semua dosa-dosa kamiJangan Kau siksa kami pada saat kami lalai dan tragedi. Bencana tsunami selat to list title puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan Lampung ↑5. Renungan Bencana AlamOlehEmi SuryaniHari ini terjadi lagi bencana tsunami..belum hilang dalam ingatan gempa di palu..gempa di lombok dan kota kota lain di seluruh penjuru bencana maha dahsyat tsunami di aceh yang menelan ribuan jiwa dan kehancuran. Bencana silih berganti mengguncang ibu alam murka atas kerusakan alam karena perbuatan manusia... Allah SWT murka kepada kita semua sehingga memperlihatkan kekuatanNya supaya kita semua mengingat betapa lemahnya kita menangis menatap layar televisi melihat mayat dimana Allah...kapan tiba masakuku di panggil kembali menghadapMu denagan cara apa dan dimana aku pasrahkan semua padaMu.*Semoga tidak ada bencana kumpulan puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan lampung. Baca juga puisi bencana alam tsunami di halaman lain atau puisi- puisi tentang gempa bumi dan tsunami Palu, Lombok dan korban Tsunami Banten dan lampung diberikan ketabahan menjalani ujian. Dan untuk pembaca blog puisi dan kata bijak semoga puisi tentang tsunami diatas bermanfaat.
Kumpulan puisi tentang bencana alam. Tsunami, banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi serta angin puting beliung dan kabut asap merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia yang ketika datang memberikan dampak yang buruk bagi mereka yang tertimpa musibah bencana alam tersebut tersebut diatas. Semoga mereka yang tertimpa dapat di berikan kesabaran serta ketabahan hati dari ujian Sang Maha pengatur segalanya di dunia ini. Sebagaimana di ketahui bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sendiri sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa , kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, yang berimbas langsung pada manusia. Begitulah pengertian tentang bencana alam. namun dalam kejadian yang sering ditemui bencana juga ada berbagai macam, bukan hanya bencana alam. Dalam dunia cinta pun bahkan ada namanya bencana cinta dan bencana atau musibah yang lainnya yang sering kita dengar akan tetapi yang di bahas disini adalah puisi tentang bencana alam dan kumpulan puisi bencana alam yang di tulis para penulis yang peduli dengan bencana alam yang sering menimpa negeri kita Indonesia. Macam-macam bencana alam yang pernah terjadi di indonesia yang memberikan dampak buruk bagi mereka yang tertimpa musibah, seperti tentang bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, bencana alam tanah longsor, bencana alam gunung meletus, bencana banjir dan lain sebagainya musibah alam. terkadang terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tak mencintai alam. Berkaitan dengan kata tentang bencana alam berikut ini kumpulan puisi tentang bencana alam dan puisi musibah yang sering terjadi di indonesia, adapun masing masing judul puisinya antara lain. Puisi Lakon Anak Bencana Puisi Mereningkan cerita bencana Puisi 9,3 ritcher Puisi bencana alam gempa Puisi bencana Salah satu lirik dari puisinya yang dapat juka di katakan bencana tapi bencana cinta hehehe. "lusuh hatiku. keriput wibawaku. ketika sang kuasa menunjuk daku. gemetar menyelimuti kalbu duka. bermain menggapai ceria. masa lalu telah berlalu. masa depan mengalir berlabu. berbagai macam bencana". Kumpulan puisi tentang bencana alam di indonesia yang mengharukan Bagaiama cerita puisi tentang bencana alam atau puisi musibah dalam kumpulan puisi bencana alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi tentang kata kata bencana berikut ini. PUISI LAKON ANAK BENCANAOleh Kakcik Coconutz Blezz Merapi menyembur kemurkaan. Tsyunami menggulung kehidupan. Derita dan jeritan menggelegar di ujung kehitmatan. Anak beranak gugur dalam penantian. Sutradara mengatur naskah. Jelata berperan dgn berdebah. Inikah yg dinamakan kehidupan. Bencana menyambuk keridhoan. Bencana dikekang sang surya. Kematian sdh tercetak dimata. Bencana terlukis di jiwa. Padahal hamba belum mengenal duka. Lusuh hatiku. Keriput wibawaku. Ketika sang kuasa menunjuk daku. Gemetar menyelimuti kalbu. Anak-anak mati tak berdaya. Bernyanyi menghibur duka. Bermain menggapai ceria. Pondok menjadi tempat bersahaja. Bumi ini sudah tua. Berbagai peristiwa sdh terlupa. Walaupun kita berbeda agama. Jgn hilangkan sikap bhineka tunggal ika. Puisi Merenungkan Derita Bencana Di suatu pagi nan sunyi. Daku merenung menatap matahari. Melihat masa lampau duniawi. Yang terlawati termakan hari. Masa lalu telah berlalu. Masa depan mengalir berlabu. Berbagai macam bencana telah meramu. Derita daripadanya menghempas kalbu. Dunia sudah terlalu tua. Berbagai derita murka telah terpanah. Manusia mengasik berdesak darah karnanya. Tetapi yang Kuasa terus menghijat kami dgn bencananya. Apakah ada sangkutannya dgn dosa. Mengapa engkau murka wahai sang kuasa. Apabila kami berdosa tunjukan jalan menuntut pahala. supaya hidup kami lebih bercahaya. PUISI GEMPA 9,3 RITCHER Laut beriakriak tenang di malam berbintang Berasyikmasyuk muson barat membelai layar Biduk bercadik melaju tenang Dalam buaian samudra hindia luas membentang Rembulan genit bercermin di riak gelombang Yakinkan rupa tak ada lagi mendung yang menghalang Menebar jala berharap ikan kan bersarang Jala terangkat senyum pun mengembang Teringat anak istri di seberang Segera biduk melaju layar pun terkembang Tampak waluku bersinar terang Menuntun biduk ke arah pulang Braakkk Sedikit oleng biduk berguncang Semeter ombak datang menghadang Firasat apa gerangan membayang Cepat cepatlah melaju biduk antar ku pulang Hati berdebar bak talu memukul genderang Sayup terdengar gemuruh ombak datang Semakin jelas terdengar memecah genderang Nyaliku gentar biduk bercadik ku pun berguncang Berputarputar karam dipermainkan gelombang Allaaahu akbar Allaaahu akbar takbir ku berkumandang Pegang ku erat pada sebatang papan yang terbelah memanjang Pusaran ombak membuatku berkunangkunang Samar ku lihat diantara deburan ombak nyiur yang tumbang Terhenti aku pada sebatang nyiur yang memalang Sedetik ku lihat desa ku menghilang Rata tersapu ombak yang menerjang Teringat anak istri yang menunggu ku pulang _____________ Aku terdampar di sebuah negeri yang tak ku kenal Hening sunyi senyap jiwaku meradang Adhy Saputra, 250215 Puisi Bencana Alam GempaBy Ale Tiba- tiba gempa Tiba- tiba panik porak poranda Gelombang Tsunami menyapa Tiba- tiba kematian nyata Bencana tiba- tiba Bencana dari Allah Bencana dari manusia Bencana dari alam Tiba- tiba kiamat kecil Tiba- tiba hari akhir hari ini Dimana peredam dan penjaga tiba- tiba Dimana selain dari pada-Nya Tempat bergantung dan berlindung Aku kecil dan tiada berdaya Aku berdzikir kepada Allah Aku bersyalawat kepada Rasulullah Nyawa ini tidak berhembus Aku menyatu dalam bencana Dalam kesempatan hidup kedua Sebelum jadi abu dan debu Cipanas, 09-02-2015 PUISI BENCANAkarya siamir marulafau Curah hujan membawa kabar Tetesan tergenang Mentari tak akan bersinar Awan akan bergumpal Jalan-jalan berlumpuran Kota kebanjiran Rembualan malam tersenyum ria Pohon-pohonan bertumbangan Petir menyambar Rumah roboh Mobil-mobil tertimpa pohon Mau ke mana? Hanya tangisan kedengaran Angin bertiup kencang Langit menghimpit Apa ini bencana? sm/04/02/2017 Demikianlah kumpulan puisi tentang bencana alam. Simak/baca juga kumpulan puisi bencana alam yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang bencana alam di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi musibah alam selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
puisi bencana alam indonesia